Terdapat beberapa
isu strategi pembangunan kesehatan pada masa adaptasi kebiasaan baru, yaitu :
1.
Peningkatan
akses pelayanan kesehatan dan gizi yang berkualitas bagi ibu dan anak pada masa
Adaptasi Kebiasaan Baru.
2.
Peningkatan pengendalian penyakit menular dan
tidak menular serta penyehatan lingkungan pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru.
3.
Peningkatan
profesionalisme dan pendayagunaan tenaga kesehatan yang merata pada masa
Adaptasi Kebiasaan Baru.
4.
Peningkatan
jaminan pembiayaan kesehatan pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru.
5.
Peningkatan
ketersediaan, pemerataan, keterjangkauan, jaminan keamanan, khasiat/manfaat dan
mutu obat, alat kesehatan, dan makanan, serta daya saing produk dalam negeri,
dan
6.
Peningkatan
Akses Pelayanan KB Berkualitas yang merata pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru.
Sebagai calon Sarjana Terapan
dibidang Keehatan Gigi, upaya atau program yang dapat dilakukan agar kesehatan
gigi dapat mendukung percepatan pembangunan kesehatan salah satunya dengan
pembentukan dan pelatihan kader pada tiap posyandu. Upaya tersebut dapat
menjadi bentuk dukungan pada isu pembangunan kesehatan yaitu peningkatan
profesionalisme dan pendayagunaan tenaga kesehatan yang merata pada masa
Adaptasi Kebiasaan Baru.
Pemberdayaan masyarakat dibidang
kesehatan gigi dan mulut, merupakan salah satu cara untuk mendukung pelaksanaan
pembangunan kesehatan, salah satu diantaranya dengan pemberdayaan kader
kesehatan. Kegiatan yang dilakukan lebih diarahkan pada pelayanan promotif,
preventif, dan rujukan kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan pada upaya
kesehatan berbasis masyarakat diantaranya posyandu dengan sasaran kelompok
resiko tinggi meliputi anak usoa balita, anak sia pendidikan dasar, ibu hamil
dan menyusui, kelompok usia lanjut.
Pembentukan dan pelatihan kader
dapat menghidupkan peningkatan kesehatan gigi dan mulut pada kegiatan posyandu.
Kader kesehatan gigi yang sudah terbentuk nanti akan melakukan kegiatan
promotif untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut wilayah posyandu
setempat, dan kegiatan preventif dapat mencegah sebelum terjadinya permasalahan
kesehatan gigi dan mulut. Pada masa adaptasi kebiasaan baru semua tindakan perawatan
dan penanganan kesehatan gigi dan mulut dibatasi, dikarenakan gigi dan mulut
sangat rentan terhadap bakteri, virus, dan kuman. Sehingga para kader diarahkan
untuk peningkatan kegiatan promotif agar dapat meningkatkan perilaku hidup
bersih dan sehat pada masyarakat, dan meningkatkan kesehatan serta perilaku
masyarakat terhadap kesehatan gigi dan mulutnya.
0 komentar:
Posting Komentar